Makalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Makalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan Hidayahnya sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan, tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami mengetahui bahwa makalah kami
ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itulah kami sangat mengharapkan
saran dari semua pihak yang bersifat mendukung demi pembelajaran kami kedepan
dalam penyusunan makalah berikutnya, demikianlah semoga makalah ini dapat
berguna bagi teman-teman sekalian. Amin!
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ ...... 1
A.
Latar Belakang .................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C.
Tujuan Masalah ................................................................................ 2
D.
Manfaat Penulisan ........................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A.
Ketahanan Nasional ........................................................................ 3
B.
Pancagatra dan Trigatra (ASTA GATRA) ..................................... 4
C.
Ketahanan Aspek Ekonomi ......................................................... 10
D.
Ketahanan Sosial Budaya ........................................................... 13
BAB III PENUTUP ...................................................................................... .... 19
A.
Kesimpulan
..................................................................................... 19
B. Saran-saran .................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 20
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan berfikir, berbahasa, berakal
dan lain-lain akan selalu berusaha mempertahankan eksistensi dan kelangsungan
hidupnya. Untuk itu manusia harus hidup berkelompok (homosocius) dan melengkapi
dirinya dengan alat sebagai alat pendorong serta menghuni wilayah tertentu dan
menguasai segala isinya.
Untuk
menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa demi negara diperlukan suatu konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara serasi dalam
semua aspek kehidupan Nasional secara utuh menyeluruh berdasarkan pada filsafat
bangsa dan wawasan Nasionalnya.
Keberhasilan
Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional dan sebaliknya Ketahanan
Nasional yang tangguh akan mendorong Pembangunan Nasional dalam segala aspek
kehidupan Nasional guna mencapai tujuan Nasional.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam sekitarnya dalam mempertahankan Kesatuan Nasional
?
2. Bagaimana
penjelasan dari ASTAGATRA yang
merupakan gabungan dari PANCA GATRA
dan TRIGATRA ?
3. Faktor-faktor
apa yang mempengaruhi dalam ASTRA GATRA
?
4. Apa
sifat dan hakekat Ketahanan Nasional ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Menggali informasi tentang ketahanan nasional
di tinjau dari ASTA GATRA.
2.
Membuat batasan penyusunan tugas pendidikan
kewarganegaraan.
3.
Sebagai salah satu syarat untuk bisa ikut
dalam proses belajar mengajar di mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
D.
Manfaat
Penulisan
1. Menambah
referensi tentang Ketahanan Nasional ditinjau dari ASTA GATRA ?
2. Memperdalam
wawasan tentang sistem Ketahanan Nasional ?
3. Adanya
sikap aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran karena metode yang digunakan
diskusi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KETAHANAN
NASIONAL
Ancaman,
gangguan dan hambatan serta tantangan yang dihadapi oleh setiap bangsa dalam
perjalanan sejarahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi
serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun pada umumnya suatu bangsa
dapat mengatasi setiap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi
sehingga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negaranya dapat dipertahankan,
karena bangsa tersebut mempunyai Ketahanan Nasional.
Dalam
Kehidupan Nasional manusia sebagai makhluk yang dikaruniai kemampuan berfikir,
berbahasa, berakhlak dan lain-lain akan selalu berusaha mempertahankan
eksistensinya dan kelangsungan hidupnya. Untuk itu manusia harus hidup
berkelompok (Homosacius) dan melengkapi dirinya dengan alat sebagai penolong
serta menghuni budaya mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya yang
menghasilkan produk budaya.
Hubungan antara manusia dan
lingkungannya dapat di perinci sebagai berikut :
Ø Hubungan
manusia dengan Tuhan Nya melahirkan ajaran agama/kepercayaan
Ø Hubungan
manusia dengan alam melahirkan pengetahuan.
Ø Hubungan
manusia dengan manusia melahirkan sosial budaya.
Ø Hubungan
manusia dengan kekuasaan, kekuatan melahirkan ilmu politik.
Ø Hubungan
manusia dengan rasa keindahan melahirkan budaya.
Ø Hubungan
manusia dengan cita-cita melahirkan ideologi.
Ø Hubungan
manusia dengan rasa aman melahirkan hankam, dan lain-lain.
B.
PANCAGATRA
DAN TRIGATRA (ASTAGATRA)
1. Ketahanan Nasional Panca GATRA
Aspek sosial panca
GATRA pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia dengan Tuhan. Hubungan
manusia dengan sesama, alam sekitarnya, maupun manusia dengan dirinya sendiri
dalam bentuk kebutuhannya. Dengan dasar hubungan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi lima bidang ataupun lima aspek kehidupan Nasional yang disingkat
Ipoleksosbud Hankam. Lima aspek kehidupan Nasional akan diuraikan konsep dasar
dalam rangka mengembangkan kekuatan Nasional dalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan.
a. Ketahanan
Aspek Ideologi
Suatu bangsa pada dasarnya mempunyai dan memerlukan
filsafat hidup. Sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan perjuangan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat hidup
digunakan sebagai pedoman hidup ini adalah termasuk filsafat praktis yang
merupakan suatu ideologi, pandangan hidup, pandangan dunia, karena sebagai
dasar untuk mencapai cita-cita Nasional. Dalam pembahasan ini disebut dengan
istilah ideologi.
1) Pengertian
Ideologi
Ideologi
selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar filsafatnya
yang merupakan kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya, sehingga
istilah ideologi ini banyak artinya antara satu dengan yang lainnya sering
bertentangan, setiap ideologi pada dasarnya disimpulkan ada tiga unsur dasar
yaitu :
Ø Unsur
keyakinan setiap ideologi selalu memuat konsep-konsep dasar yang menggambarkan
seperangkat keyakinan yang di orientasikan kepada tingkah laku para
pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan.
Ø Unsur
loyalitas setiap ideologi menuntut adanya loyalitas serta keterlibatan optimal
para pendukungnya. Untuk mendapatkan derajat yang optimal, maka dalam ideologi
terkandung unsur rasional, penghayatan dan susila.
Ø Unsur
mitos, setiap ideologi selalu memitoskan atau mengagumkan sesuatu ajaran, yang
secara fundamental mengajarkan suatu ajaran yang secara fundamental mengajarkan
suatu cara bagaimana sesuatu hal yang dicita-citakan itu dapat tercapai.
2) Ideologi
Dunia
Ø Ideologi
liberalisme
Aliran pemikiran individual
atau teori perorangan menyatakan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak seluruh individu dalam masyarakat (contract
sosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak wajib yang melekat pada manusia
sejak lahir atau tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa.
Kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai
nilai-nilai dasar kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan
individu secara mutlak. Yaitu kebebasan mengejar hidup di tengah-tengah
kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan kebebasan. Paham liberalisme
selalu mengaitkan aliran pikirannya dengan hak asasi manusia yang menyebabkan
paham tersebut memiliki daya tarik yang dikalangan masyarakat tertentu.
Ø Ideologi
komunis
Aliran pikiran kolektif atau
teori kelas (class teory) yang menyatakan bahwa negara ialah alat suatu
galangan yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas
galangan lemah. Galangan borjuis menindas galangan proktar (kaum buruh). Aliran
pikiran ini dikemukakan oleh Karl Marx (1818-1883).
Sesuai aliran pikiran yang
melandasi komunisme dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme
:
a) Komunis
akan menciptakan suatu konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
b) Ajaran
komunisme bersifat Atheis dan didasarkan pada kebendaan (materialisme) bahkan
agama dinyatakan sebagai racun kehidupan masyarakat.
c) Masyarakat
yang dicita-citakan adalah masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi ole
kesadaran Nasional. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa Nasionalisme.
d) Masyarakat
komunis dicita-citakan, adalah masyarakat tanpa kelas yang dapat memberikan
suasana hidup aman dan tenteram, tanpa pertentangan tanpa hak milik pribadi.
Ø Ideologi
keagamaan
Ideologi bersumber pada
keyakinan sesuatu agama yang dapat membina kehidupan manusia bahagia. Negara
membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius dalam arti
negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupannya. Negara mewajibkan
pelaksanaan syariat agama sebagai hukum negara. Agama selalu mengajarkan
kedamaian tapi agama juga kadang menjadi picu dahsyat terakselerasinya
kepercayaan. Agama memang menganjurkan sikap pemaaf, toleran, dan kasih sayang
dengan sesama manusia tetapi, gerakan ideologi keimanan selalu memunculkan
sikap militan yang terkadang destruktif
3) Faktor
Yang Berpengaruh
Kekuatan
ideologi bergantung kepada rangkaian nilai yang terdapat di dalamnya yang dapat
memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Baik
sebagai individu, sebagai makhluk sosial maupun sebagai warga negara sesuai
dengan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suatu bangsa yang memiliki
ideologi belum juga menjamin kekuasaan Nasional sebab sangat bergantung kepada
penghayatan serta pengalamannya. Penghayatan dan pengamalan ideologi dapat
dibedakan 2 macam pelaksanaan. Yaitu pelaksanaan objektif dan subjektif.
Ø Objektif
adalah pelaksanaan dalam Undang-Undang Dasar dan segala peraturan-peraturan
hukum di bawahnya, serta dalam kegiatan penyelenggaraan negara.
Ø Subjektif
adalah pelaksanaan oleh pribadi perorangan dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat dan berbangsa.
4) Pengertian
Ketahanan Aspek Ideologi
Ketahanan
Nasional aspek ideologi diartikan sebagai “kondisi dinamik suatu bangsa berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional,
di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan
negara.
b. Ketahanan
Aspek Politik
Politik di dalam ilmu pengetahuan selalu dihubungkan
dengan kekuatan dan kekuasaan yang menjadi pusat perhatian masalah politik
selalu dihubungkan dengan masalah negara karena kekuasaan di dalamnya berpusat
pada pemerintahan. Pemerintah akan menentukan sistem politik yang tepat untuk
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan Nasionalnya. Maka itu kehidupan
politik dapat dibagi menjadi 2 sektor yaitu :
a) Sektor
masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input) berupa aspirasi atau
tautan kebutuhan masyarakat.
b) Sektor
pemerintah berfungsi sebagai keluaran (output) yang berupa kebijaksanaan yang
melairkan Undang-Undang, peraturan-peraturan yang merupakan Keputusan Politik.
Tingkat
Ketahanan politik dapat diukur dari kemampuan suatu sistem politik dalam
menghadapi dan menyelesaikan lima fungsi politik yaitu :
1) Mempertahankan
pola
2) Pengaturan
dan penyelesaian ketegangan
3) Penyesuaian
keadaan
4) Pencapai
tujuan
5) Penyatuan
sistem sosial.
C.
KETAHANAN
ASPEK EKONOMI
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Ketahanan ekonomi adalah :
1. Bumi
dan sumber alam
Negara berkembang pada umumnya belum dapat memanfaatkan kekayaan
alamnya secara maksimal dan erat hubungannya dengan modal, kekurangan
keterampilan dan tingkat teknologi yang masih rendah pada negara-negara
tersebut.
2. Tenaga
kerja
Penambahan penduduk berarti juga penambahan tenaga kerja.
Dan jika tidak diimbangi perluasan kesempatan kerja atau menimbulkan
pengangguran. Penanggulangannya terutama di pedesaan dengan jalan memindahkan
penduduk ke daerah lain yang masih mempunyai potensi tanah dan alam atau dengan
industrialisasi dalam jangka panjang yang memerlukan waktu dan biaya besar.
3. Faktor
modal
Pada umumnya negara-negara berkembang, kekurangan modal
untuk pembangunan dan tidak mempunyai cukup kemampuan menumpuk modal di dalam
negeri hal ini disebabkan oleh :
1) Pendapatan
masyarakat rendah tidak dapat untuk menabung,
2) Dasar
tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak terbatas,
3) Kemampuan
yang masih rendah di dalam investasi modal.
4) Pendapatan
ekspor biasanya habis untuk pembiayaan impor.
4. Faktor
teknologi
Teknologi yang tepat akan dapat meningkatkan hasil
produktif barang juga serta memperlancar distribusi hasil produksi tersebut.
Penggunaan teknologi mutakhir harus disertai pembinaan mental bangsa untuk
menerima teknologi tersebut yang akan berdampak sosial.
5. Hubungan
luar negeri
Hubungan ekonomi luar negeri diperlukan untuk saling memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan negara masing-masing. Untuk
meningkatkan produksi diperlukan bahan baku demi negara lain.
6. Prasarana
Prasarana dibidang Ekonomi ialah suatu yang diperlukan
untuk menunjang produksi dan distribusi barang dan jasa serta merupakan faktor
vital bagi pertumbuhan dan kelangsungan Ekonomi negara dan bangsa tersedianya
prasarana yang baik dan memadai akan meningkatkan Ketahanan Nasional dibidang
ekonomi.
7. Manajemen
Kemampuan managerial yang baik akan dapat mengelola
ekonomi secara efesian sehingga dapat meningkatkan sosial produksi dan
memperlancar distribusi barang dan jasa oleh klarena itu diperlukan kemampuan
aparatur negara dan swasta dibidang manajemen agar dapat meningkatkan Ketahanan
Nasional.
D.
KETAHANAN
SOSIAL BUDAYA
Istilah
sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama demi segi manusia dan
budaya.
1. Kemasyarakatan
Dalam organisasi sosial masyarakat menentukan norma-norma
yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat yang meliputi kehidupan
normative, status kelompok sosial institusi yang disusun berdasarkan falsafah
bangsa untuk memelihara ekstensinya didalam berorganisasi sosial maka anggota
masyarakat harus mempunyai empat unsur :
a. Struktur
sosial
b. Pengawasan
sosial
c. Media
sosial sebagai sarana komunikasi
d. Standar
sosial berupa norma-norma sosial
2. Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat di
manifestasikan dalam tingkah laku yang sudah melembaga tingkah laku masyarakat
kebudayaan tercipta karena faktor sebagai berikut:
a. Organ
biologis manusia dalam arti kebutuhan hakioki manusia.
b. Lingkungan
alam yang melestarikan kebiasaan manusia hidup disuatu daerah.
c. Lingkungan
sejarah
d. Lingkungan
psikiologis
3. Aspek
pertahanan keamanan
Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta
dengan angkatan bersenjata TNI/POLRI dalam mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negaranya serta hasil
perjuangannya. Pertahanan dan keamanan adalah salah satu fungsi pemerintah
dalam menegakkan Ketahanan Nasional dengan tujuan Nasional untuk mencapai
keamanan bangsa dan negara serta hasil perjuangannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang hankam
sebagai berikut :
1. Doktrin
atau azas pedoman perwujudan sistem Hankam yang mencakup.
a. Masalah
pertahanan terhadap invasi dari luar.
b. Masalah
pemeliharaan keamanan dalam negri.
c. Masalah
akibat perang dingin (perang unit syarat, substansi, infiltrasi, sabotase, dan
spionase).
d. Masalah
perwujudan dan pemeliharan kestabilan serta keamanan wilahnya mengingat doktrin
Hankamnas merupakan kristalisasi, pengalaman perjuangan mempertahankan,
menyelamatkan bangsa dan negaranya maka perannya sangat besar terhadap ketahanan
Nasional.
2. Wawasan
Nasional
Wawasan
yang dianut ialah wawasan yang berisikan ke kelompokkan, kesatuan, persatuan
serta keterpaduan antara pemerintah, TNI/POLRI, dan Rakyat karena pengantar
walau ini akan memperkuat tingkat ketahanan nasional dibidang Hankam.
3. Sistem
hankam adalah sistem yang merupakan perpaduan serasi antara sistem senjata
teknologi (Sistek) dan sistem senjata sosial (Sissos).
4. Kondisi
geografis Negara kondisi geografis sudah merupakan kodrat suatu bangsa untuk
mempertahankan tentunya memerlukan kekuatan hankam yang sekurang-kurangnya
faktor penegas.
5. Manusia
merupakan faktor penentu ikatan menuntut manusia sehat fisiknya, memiliki sifat
mental positif/moral tinggi, kepercayaan diri, nasionalisme/patriotisme dan
jiwa korp yang kuat.
6. Integrasi
TNI/POLRI dan rakyat
Ketahanan nasional dibidang
pertahanan keamanan merupakan usaha terpadu/terintegrasi antara TNI/POLRI dan
rakyat secara keseluruhan.
7. Pendidikan
dan Kewarganegaraan
Pendidikan
kewarganegaraan diperlukan untuk menanamkan kesadaran hankamnas melalui
pendidikan nasional yang pada akhirnya menumbuhkan keselarasan dan kemampuan
berfikir, bersifat dan bertata laku secara komprehensif.
8. Material
Perindustrian
material pertahanan dinegara berkembang masih berada didalam taraf permulaan
didalam peralatan dan masih banyak tergantung pada luar Negri.
2. TRI GATRA
a.
Posisi
dan Lokasi Geografis Negara
1. Negara
daratan yaitu negara yang dikelilingi daratan contohnya Laos, Afghanistan,
swiss, Uganda, dan lain-lain.
2. Negara
lautan yaitu negara yang dikelilingi lautan yang terdiri dari :
Ø Negara
kepulauan (lanchipelago state) lautan yang terdiri pulau-pulau.
Ø Negara
pulau (island state) unsur daratan lebih luas dari lautan contoh Australia.
Ø Negara
yang mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan (arsipelago) negaranya
sendiri bersifat negara daratan tetapi mempunyai suatu bagian wilayah bersifat
kepulauan.
b. Keadaan
dan Kekayaan Alam
Keadaan alam adalah segala
sumber dan potensi alam negara yang terdapat dibumi, dilaut dan udara dalam
suatu wilayah negara yang dapat dipenuhi.
1. Kekayaan
alam di golongan dalam
Ø Kekayaan
alam hewani (fauna)
Ø Kekayaan
alam nabati (flora)
Ø Kekayaan
alam mineral (tambang)
2. Sifat
kekayaan alam
Ø Dapat
diperbaharui (hutan, hewan dan lain-lain).
Ø Tidak
dapat diperbaharui (mineral)
3. Keberadaan
kekayaan alam
Ø Di
atmosfir (oksigen, sinar matahari dan lain-lain)
Ø Di
permukaan bumi (fauna dan flora)
Ø Didalam
bumi (barang tambang)
c. Keadaan
dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah manusia yang
mendiami suatu wilayah negara. Masyarakat yang berkaitan dengan keadaan dan
kemampuan penduduk adalah.
Ø Jumlah
penduduk
Ø Komposisi
penduduk
Ø Penyebaran
jumlah penduduk
Ø Perubahan
jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
3. SIFAT DAN HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL
a. Sifat
Ketahanan Nasional
Ø Manunggal
Ø Mawas
ke dalam
Ø Berkewibawaan
Ø Berubah
menurut waktu
Ø Percaya
pada diri sendiri
Ø Tidak
bersandar pada kekuasaan dan kekuatan.
b. Hakekat
Ketahanan Nasional
Pada hakekatnya ketahanan nasional
adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan
hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan
nasional adalah upaya meningkatkan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara
pendidikan kewarganegaraan di perlukan untuk menanamkan kesadaran Hamkanas
melalui pendidikan nasional yang pada akhirnya menumbuhkan keselarasan dan
kemampuan berfikir, bersifat dan bertata
laku yang bersifat komprensif.
B. Saran-saran
1. Kepada
mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan bisa lebih
memperhatikan hal-hal mengenai ketahuan nasional.
2. Kepada
bapak pembina untuk kuliah kewarganegaraan bisa memberikan koreksi mengenai
penyusunan makalah ini.
3. Kepada
semua pembaca untuk dapat memberikan dan membandingkan pemahaman konsep
ketahanan nasional dari sumber-sumber yang berbeda.
Posting Komentar